Tampilkan postingan dengan label india. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label india. Tampilkan semua postingan

Selasa, 11 Maret 2014

Sadis! Lelaki India Paksa Isterinya Minum Asid Hingga Meninggal

 28 Feb 2013
Ilustrasi (Straits Times)

Jakarta - Seorang lelaki di India membunuh   isterinya dengan memaksanya minum air asid. Hal ini dilakukan gara-gara sang isteri menolak untuk meminta orangtuanya memberikan wang mahar yang lebih banyak kepada sang suami.

Seperti dilansir Asia One, Khamis (28/2/2013), insiden ini terjadi di Vellore, Tamil Nadu, India.Lelaki  itu, S Srinivasan (32) memaksa isterinya, Gomathi (22) untuk meminum air asid. Bahkan, Srinivasan dibantu oleh keluarganya ktika menghabisi nyawa isterinya tersebut.

Menurut  polis  setempat, Srinivasan bersama-sama dengan ibunya, Tamil Selvi dan saudara perempuannya, Kalpana kerap mempermalukan isterinya gara-gara wang mahar. Mereka menuntut wang mahar yang lebih besar sejak Srinivasan menikahi Gomathi pada 11 bulan lalu.

Namun baru 3 bulan terakhir, orang tua Gomathi mengetahui perbuatan Srinivasan dan keluarganya. Bahkan terungkap pula jika mereka sering menganiaya Gomathi. Keluarga Gomathi pun memberi tambahan wang mahar 10 ribu rupee, namun ternyata wang tersebut masih tidak cukup.

Kepada orangtua isterinya, Srinivasan menyatakan Gomath meninggal minum racun dan dia mengaku dia yang membawa Gomathi ke rumah sakit.

Namun ternyata, Gomathi sempat memberitahu bibinya bahawa suami dan keluarga mertuanya memaksanya minum air asid. Gomathi meninggal dunia pada Selasa (26/2) waktu setempat.

Kes ini masih dalam penyiasatan polis   setempat. Tidak dijelaskan apakah sang suami telah ditahan polis  atau tidak.detikNews
Read More..

Rabu, 25 Desember 2013

Ini Dia Para Pelaku Pemerkosaan India


  04 Januari 2013 
Foto : Warga mendatangi prosesi kremasi korban pemerkosaan India (reuters)
Foto : Warga mendatangi prosesi kremasi korban pemerkosaan India (reuters)
NEW DELHI - Mahkamah India merilis nama-nama beserta identiti para pelaku kes pemerkosaan India. Kelima pelaku yang sudah resmi dikenakan dakwaan itu merupakan warga yang tinggal di wilayah kumuh Kota New Delhi.

Salah seorang yang menjadi pelaku utama dalam kes pemerkosaan itu adalah Ram Singh yang bekerja sebagai pemandu bus. Pelaku kedua adalah adik Singh, Mukesh Singh, yang bertugas membersihkan bas dari barang-barang bukti.

Setelah itu, ada pula seorang peniaga buah, Pavan Gupta, seorang petugas pembersih bas, Akshay Singh, dan seorang instruktur fitnes Vinay Sharma. Pendakwa Rajiv Mohan langsung mendakwa ke-lima pelaku atas kes pemerkosaan, pembunuhan, penculikan, dan pemusnahan barang bukti. Demikian, seperti diberitakan Associated Press, Jumaat (4/1/2013).

Nama pelaku ke-enam yang merupakan remaja berusia 17 tahun tidak diutarakan ke publik. Namun polis  mengatakan bahawa, remaja di bawah umur itu adalah salah satu dari dua pelaku yang melakukan tindak kekerasan terparah terhadap mangsa. Kerana usianya yang masih di bawah umur, pelaku tampaknya hanya dikenakan hukuman penjara maksima  tiga tahun.

Selain mengamankan para pelaku, polis  terpaksa menangkap pemilik bas itu kerana memalsukan dokumen guna mendapat izin operasi. Proses pengadilan terhadap pelaku juga dilakukan secara tertutup.

Sejauh ini, warga serta keluarga mangsa mendesak diberlakukannya hukuman mati terhadap para pelaku. Hal itupun disokong oleh  polis.

"Tegas, tegas, hukuman yang tegas patut diberikan kepada mereka. Seluruh lelaki India harus sedar bahawa, mereka tidak boleh memperlakukan perempuan seperti halnya yang dilakukan para tersangka pada korban pemerkosaan itu," ujar seorang pelajar berusia 18 tahun yang berunjuk rasa mendukung keluarga korban.

Tragedi pemerkosaan itu terjadi pada 16 Disember 2012 di sebuah bas. Setelah korban diperkosa oleh 6 lelaki, tubuh korban dibuang ke jalanan dalam keadaan tanpa busana dan nyaris dilindas oleh bas tersebut.

Nama korban juga dilarang untuk dipublikasikan kerana larangan itu diatur oleh Konstitusi India. Meski demikian, salah seorang pejabat India mengusulkan agar nama korban dijadikan nama dari undang-undang baru yang ditujukan untuk melindungi perempuan dari segala kes kejahatan.(AUL)
Read More..